Konsep Berani Bergerak (BeRak)


Sebelum membaca, pastikan mata kalian dalam keadaan segar. Bukan soal diary lagi dipost ini, melainkan pemikiran gue yang sempat nyeleneh sesaat, sebelum menjadi tulisan ini.

Selamat membaca pemikiran gue.



Berani Bergerak..


Banyak orang telah melakukan pergerakan di berbagai bidang yang hasilnya cukup dikenal oleh dunia. Sebut saja, Mark Zuckerberg, salah satu pendiri Facebook, yang akhirnya muncul kalimat ‘Media Sosial’, lalu mendiang Steve Jobs, dengan gadget Iphone-nya yang mendunia.

Semua itu…

Berawal dari berani bergerak!

Konsep BeRak ini langsung saja keluar dari ide di kepala gue, asal-usul bisa membuat konsep ini pas banget dengan keadaan perut mules, terus masuk WC.

Dalam kesenyapan mulut, bunyi kecil dari ‘sesuatu’ yang dikeluarkan dan beradu dengan permukaan air di closet, plung plung plung preettt.

Bukan maksud jorok. Cuma mendeskripsikan keadaan.

Entah keajaiban apa yang muncul dari kondisi menjijikan ini, tiba-tiba tak ada angin tak ada kentut, muncul begitu saja ide ini, gue awalnya enggak berniat memikirkan hal ini, mungkin karena gue terlalu merenung oleh suatu hal yang hanya bisa dimengerti oleh alam bawah sadar gue.

Ini tentang…

Semua orang hebat, punya pemikiran yang berbeda-beda. Bagaimana me-manage pribadi, mengatur kelemahan, ber-opini dengan ide cemerlangnya, semuanya diawali oleh tekad. Sebuah keinginan terpendam. Bukan untuk dirinya sendiri, tapi justru mengubah semua yang ada di sekeliling mereka.

Ketika memikirkan konsep ini yang berawal dari, ehm, boker. Gue merasa seperti pendiri Kaskus, Mas Andrew, yang mengubah semua aspek pendapat dari berbagai kalangan umum. Ia menciptakan wadah komunitas online untuk memberikan informasi menarik dari berbagai penjuru Nusantara. Itu sebabnya Kaskus dikenal sebagai komunitas terbesar di Indonesia.

Bahkan jika berkunjung di kantornya, ada ruangan yang berisi closet dengan posisi ‘tertempel’ di dinding. Mungkin itu sumber inspirasi si pendiri Kaskus.

Bagaimana seseorang dapat ide, bisa berbentuk apa saja dan dalam kondisi apa saja. Ide datang bukan karena kita memaksanya untuk datang, tapi ide datang, berasal dari kegelisahan dalam diri, terpendam, menunggu waktu yang tepat, memoles skill kinerja, sampai pada akhirnya keputusan besar yang harus di tindak lanjuti.

Tapi sebelum sampai pada keputusan untuk membuat perubahan. Modal awal kita, hanyalah:

BERANI!

Lalu

BERGERAK!

Tanpa itu, tidak akan ada pergeseran nasib, tidak akan ada perubahan, tidak akan ada hal-hal yang dapat membuat dunia tercengang.

Gue sadar, entah ngaco atau sok bener. Post kali ini agak serius.

Para Entrepreneur hebat adalah jajaran pebisnis handal. Bukan cerdik membalikkan modal, tapi juga mengubah segala hal yang kurang dalam diri mereka sendiri

Penulis hebat juga tidak hanya pandai mengolah kata, tapi juga membuat bagaimana dari hasil tulisannya juga dapat dilihat sebagai cerminan sikap penulisnya.

Semua yang mereka ubah, ada sebab dan akibat untuk mereka sendiri.

Karena saat kita dapat melihat satu kunci untuk membuka pintu perubahan. Kita akan sadar, kita akan terperangah, bahwa hati kita akan berdetum keras, dan berteriak.

“Aku bisa mengubah dunia ini, aku akan bergerak, menelusuri sisa-sisa semangat dalam keberanianku.”

Kita hanya perlu berani. Berani bisa berarti apa saja. Berani berpikir kritis, berani mengambil kesempatan yang bermanfaat, berani menunjukkan kualitas diri, berani menyusun rencana masa depan, berani ungkapkan cinta tanpa berpikir ditolak, berani bersabar, berani melakukan tindakan untuk mengubah dunia kita agar lebih bermakna.

Dari semua buku yang gue baca, sebelum orang-orang hebat menjadi hebat di mata dunia, mereka mengawali belajar, melihat kelemahan, mengubah kelemahan menjadi kekuatan, melihat peluang, mengubah peluang menjadi usaha, menciptakan opini, menunjukkan opini brilian sebagai awal perubahan. Seolah semesta akan mendukung orang tersebut. Seakan langit akan membantu orang tersebut. Dunia lebih butuh orang yang berani.

Gue terlalu berlebihan atau terlalu semangat. Tapi, gue ingin orang lain sadar. Satu-satunya jalan keluar dari polemik permasalahan yang terjadi pada diri kita adalah:


Harus berani menghadapi dan bergerak mencari jalan keluar yang baik. Jangan pergi ke dukun.

Gue juga paham, bahwa bertindak berani tanpa ada batasan bisa menimbulkan masalah yang lebih besar. Tapi, bukankah otak kita sudah siapkan untuk hal-hal ini, otak sudah siap memberi celah solusi saat kita sudah benar-benar berani. Tuhan juga pasti akan turut ikut membantu.


Lihat saja perjalanan Thomas Alva Edison, setiap kali menciptakan penemuan ‘spektakuler’ ia selalu dihujat, dituduh, dikeluarkan dari sekolah, bukankah permasalahn psikis-nya tambah banyak. Dengan tekad keberanianlah, akhirnya ia dijuluki sebagai ilmuwan sekaligus penemu terhebat sepanjang sejarah. Ingat, tanpa lampu ciptaannya, kita mungkin masih pake lilin.

Kita harus berani bergerak… .

Harus berani bergerak… .

Berani bergerak… .

Mimpi tak akan tercapai jika kita tak berani mewujudkannya.

Aduh… perut gue mules lagi nih, kira-kira pemikiran apa lagi yang akan keluar?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »